Saya bahagia
mempunyai sahabat. Jiwa jadi tenang dan lapang.
Bukanlah
sahabat itu orang yang sentiasa mengisi kekosongan jiwa.
Namun, sahabat
yang soleh itu sentiasa mengingatkan kita kepada Allah, meskipun tidak
semestinya dengan kata, walau dengan hanya melihat wajahnya sahaja.
Kekosongan jiwa
hanya boleh diisi dengan iman.
Ukhuwah itu sebahagian daripada
iman, bukan?
Jadi, ukhuwah itu sendiri
melengkapkan lompang-lompang yang ada dalam jiwa kita.
Sebab itu orang yang berbicara atas
nama ukhuwah, namun tidak wujud dalam praktikal pergaulannya dengan sahabat,
maka itu bukanlah ukhuwah.
Yang kita perlu rasai adalah sahabat
atau saudara kita itu pelengkap jiwa kita.
Ukhuwah itu sebenarnya jalannya ke
syurga.
Sungguh tidak elok jika kita
cemarinya dengan sangkaan-sangkaan tidak baik, dengki, hasad serta sebagainya
yang menunjuk jalan ke neraka.
Firman Allah dalam surah Al-Hujurat
yang bermaksud, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara,
maka perdamaikanlah di antara keduanya dan bertakwalah kepada Allah moga-moga
kamu beroleh rahmat”
Ukhuwah itu ada hubungannya dengan IMAN.
Ukhuwah itu ada kaitan dengan TAKWA.
Ia bukan urusan kecil. Rahmat Allah
suatu yang besar. Rahmat Allah membawa ke syurga.
Memelihara dan menjaga ukhuwah itu
membuahkan rahmah.
Justeru, masih ada ruang untuk kita
meremehkannya...?
Wallahu`alam
Jagalah Hati…
Wassalam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan