Popular Posts

Isnin, 23 Mei 2011

KENALKAH ALLAH...?


Suatu hari, ketika kita sedang asyik dengan urusan kerja seharian, tiba-tiba rakan baik kita bertanya, “APAKAH KAMU SUDAH MENGENAL ALLAH…?”

Pertanyaan ini mungkin jarang sekali kita dengar. Bahkan, bagi kebanyakkan orang, mereka akan terasa aneh dengan persoalan tersebut. Padahal, mengenal Allah dengan benar, iaitu dengan makrifatullah merupakan sumber ketenteraman hidup di dunia mahupun di akhirat. Orang yang tidak mengenal Allah, pasti tidak akan mengenal kemaslahatan dirinya, melanggar hak-hak orang lain, menzalimi dirinya sendiri, dan menebarkan kerosakan di atas muka bumi tanpa sedikitpun mengenal rasa malu.
Berikut ini, sebahagian ciri-ciri atau tanda aras dari al-Quran dan as-Sunnah serta keterangan para ulama salaf yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam menjawab pertanyaan di atas…

 PERTAMA : Orang Yang Mengenal Allah Merasa Takut Kepada-Nya.

Allah berfirman, “Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang yang berilmu saja.” (QS. Fathir: 28)

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “…Ibnu Mas’ud pernah mengatakan, ‘Cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai bukti keilmuan.’ Kurangnya rasa takut kepada Allah itu muncul akibat kurangnya pengenalan, iaitu makrifat yang dimiliki seorang hamba kepada-Nya. Oleh sebab itu, orang yang paling mengenal Allah ialah yang paling takut kepada Allah di antara mereka. Barangsiapa yang mengenal Allah, nescaya akan menebal rasa malu kepada-Nya, semakin dalam rasa takut kepada-Nya, dan semakin kuat cinta kepada-Nya. Semakin pengenalan itu bertambah, maka semakin bertambah pula rasa malu, takut dan cinta tersebut….” (Thariq al-Hijratain, dinukil dari adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir 5/97)


KEDUA :Orang Yang Mengenal Allah Mencurigai Dirinya Sendiri.

Ibnu Abi Mulaikah, salah seorang tabi’in berkata, “Aku telah bertemu dengan tiga puluh orang sahabat Rasulullah saw, sedangkan mereka semua merasa sangat takut kalau-kalau dirinya tertimpa kemunafikan.” (HR. Bukhari secara mu’allaq).

Suatu ketika, ada seseorang yang berkata kepada asy-Sya’bi, “Wahai sang alim.” Maka beliau menjawab, “Kami ini bukan ulama. Sebenarnya orang yang alim itu adalah orang yang sentiasa merasa takut kepada Allah. (dinukil dari adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir 5/98)


KETIGA : Orang Yang Mengenal Allah Mengawasi Gerak-Geri Hatinya

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “..Hati yang telah disibukkan dengan kecintaan kepada selain Allah, keinginan terhadapnya, rindu dan merasa tenteram dengannya, maka tidak akan mungkin baginya untuk disibukkan dengan kecintaan kepada Allah, keinginan, rasa cinta dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya kecuali dengan mengosongkan hati tersebut dari ketergantungan terhadap selain-Nya”.

“Lisan juga tidak akan mungkin digerakkan untuk mengingati-Nya dan anggota badan pun tidak akan tunduk berkhidmat kepada-Nya kecuali apabila ia dibersihkan dari mengingati dan berkhidmat kepada selain-Nya. Apabila hati telah dipenuhi dengan kesibukan dengan makhluk atau ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat, maka tidak akan tersisa lagi padanya ruang untuk menyibukkan diri dengan Allah serta mengenal nama-nama, sifat-sifat dan hukum-hukum-Nya…” (al-Fawa’id, hal. 31-32)


KEEMPAT : Orang Yang Mengenal Allah Selalu Mengingati Hari  Akhirat.

Allah swt berfirman, “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka akan Kami sempurnakan baginya balasan amalnya di sana dan mereka tidak sedikitpun dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak mendapatkan apa-apa di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah apa yang mereka perbuat serta sia-sia apa yang telah mereka kerjakan.(QS. Huud: 15-16)

Rasulullah saw bersabda, “Bersegeralah dalam melakukan amal-amal, sebelum datangnya fitnah-fitnah (ujian dan malapetaka) bagaikan potongan-potongan malam yang gelap gulita, sehingga membuat seseorang yang di pagi hari beriman, namun di petang harinya menjadi kafir, atau petang harinya beriman, namun di pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya demi mendapatkan kesenangan duniawi semata.” (HR. Muslim)


KELIMA : Orang Yang Mengenal Allah Tidak Tertipu Oleh Harta.

Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya perbendaharaan dunia. Akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah rasa cukup di dalam hati.” (HR. Bukhari).

Rasulullah saw bersabda, “Seandainya anak Adam itu memiliki dua lembah emas, nescaya dia akan mencari yang ketiga. Dan tidak akan mengenyangkan rongga perut anak Adam selain tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa pun yang mahu bertaubat.” (HR. Bukhari)


KEENAM : Orang Yang Mengenal Allah Akan Merasakan Manisnya Iman.

Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga perkara, barangsiapa memilikinya, maka dia akan merasakan manisnya iman…” Di antaranya, “Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada segala sesuatu selain keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw juga bersabda, “Akan dapat merasakan lazatnya iman orang-orang yang redha kepada Robb nya, redha Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Rasul.” (HR. Muslim).


KETUJUH : Orang Yang Mengenal Allah Tulus Beribadah Kepada-Nya.

Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya setiap amal itu dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang hanya akan mendapat balasan sebatas apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya (tulus) kerana Allah dan Rasul-Nya, nescaya hijrahnya itu akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya kerana perkara dunia yang ingin dia gapai atau perempuan yang ingin dia nikahi, itu ertinya hijrahnya akan dibalas sebatas apa yang dia inginkan saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw turut bersabda, Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga harta kalian. Akan tetapi yang dipandang adalah hati dan amal kalian.” (HR. Muslim).

Ibnu Mubarak rahimahullah mengingatkan, “Betapa banyak amalan kecil yang menjadi besar kerana niat. Dan betapa banyak amalan besar menjadi kecil gara-gara niat. (Jami’ al-’Ulum wal Hikam oleh Ibnu Rajab).



Demikianlah, sebahagian ciri-ciri orang yang benar-benar mengenal Allah. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk termasuk dalam golongan mereka. Amin…

Wallahu`alam


Jagalah Hati…

Wassalam.

2 ulasan: