AKU PENDOSA....

Liang lahad yang ku pijak
Rapuh... tidak kuasa menahan dosaku
Banjir... oleh belatung menggeliat meratah tulang kaki
Sementara jiwaku hanya mampu teriak
Aku jijik!!! Aku takut!!! Aku hina…



Tidak ada yang peduli
Segerombolan makhluk di atas sana, lalu lalang
Tidak sedikit pun menoleh
Kecuali tatapan ratusan burung bangkai
Siap menyantapku… melahap daging nistaku
Hingga ke tulang
Sementara… ragaku kian terperosok



Hanya satu mampuku… berdoa!
“Jangan biarkan nista menyelimuti matiku, ya Allah!”



Lalu seketika…
Gumpalan doa membumbung tinggi ke awan
Membawa petir berkumandang di siang terang



Dalam asaku... ku lihat bola cahaya
Bukan satu, tetapi dua
Menghampiri… berdansa di cakerawala
Membentuk tarian indah
Menebarkan aura cinta dan harapan



Aku tertegun…



Bola-bola cahaya mendekat
Pancarkan kilau syurga
Membutakan roh-roh jahat
Membantu… mengangkatku…
Bebaskan diri dari kematian suram



Ku berharap...
Meskipun ragaku tidak suci bersih
Meskipun jiwaku tak seharum bunga



Setidaknya...



Kini ku miliki dua bola cahaya di hati



Telah siap...
Mengisi kekosongan jiwa dengan ayat Mu
Mengisi kealpaan raga dengan solat Mu
Membantuku terbebaskan dari liang durhaka



Terima kasih, Ya Allah...!



Wallahu`alam



Jagalah Hati...