Popular Posts

Selasa, 8 November 2011

KETIKA DOSA SEDALAM SAMUDERA...




Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam
satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan
sepanjang usia kita?



Andai kata kita bersedia menyediakan kotak kosong,
lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan,
bayangkan apa yang terjadi ?



Rasanya kotak tersebut tidak berbentuk kotak lagi,
kerana tidak mampu menahan muatan dosa kita.



Bukankah solat kita masih  penuh cacat celanya?
Bukankah solat kita sering terlambat, dilaksanakan hampir
habis waktunya dan tidak khusyuk?
Bukankah kita pernah menahan hak fakir miskin ?



Bukankah kita pernah, bahkan sering berbohong,
mengingkari janji, bersumpah dengan sumpah yang palsu,
bersikap munafik, mencerca manusia, mengejeknya,
menuduhnya, berburuk sangka padanya, iri hati, hasad,
mengadu domba rasa benci membenci,
dan dendam pada seseorang ?



Bukankah kita pernah merasa diri paling benar, paling
pintar dari orang lain, takjub, riya, sombong, marah
yang tidak pada tempatnya, angkuh, bongkak, hebat, dan
tinggi dari orang lain ?



Bukankah kerana lidah kita, tangan kita, badan, kaki
kita, mata dan hati kita pernah menyakiti manusia
lainnya?



Bukankah kita pernah menyelitkan sampul surat pada
orang yang ada kuasa demi untuk kelancaran urusan kita,
bermanis muka, lain di mulut, lain dihati,
bersikap munafik pada ketua jabatan dan pemimpin,
menyandarkan urusan padanya, agar kita dipandang
pegawai yang baik dan rajin bekerja,
pada hakikatnya banyak yang tidak kita kerjakan, malah kita asyik
duduk di depan komputer, chatting dan melihat
laman-laman yang tidak baik, menghabiskan
waktu.memakan harta yang tidak berhak kita makan,
tanpa kita menyedarinya, bahawa ia itu bukan hak kita.



Bukankah kita pernah menerima wang yang tidak jelas statusnya,
sehingga pendapatan kita berlipat ganda?



Bukankah kita sering tidak mahu menolong orang yang meminta bantuan pada kita,
menolong saudara kita yang dalam kesulitan, walaupun kita mampu menolongnya ?.



Senarai ini akan semakin panjang jika diteruskan…



Lalu apa yang harus kita lakukan…?



Allah swt berfirman dalam surat Az Zumar (QS 39:53)
"Katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya (kecuali syirik).
Sesungguhnya Dia jua yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"



Indah benar ayat ini…
Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran,
namun tidak diikuti kalimat yang berbau murka.
Allah swt mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah.
Allah juga berjanji untuk mengampuni dosa-dosa kita.



Oleh itu, kosongkanlah lagi kotak-kotak yang penuh tadi dengan taubat pada-Nya.
Kita kembalikan kotak itu seperti keadaannya semula.
Kita kembalikan jiwa kita kepada jiwa yang fitrah dan bersih.



Jika kita memiliki seekor unta lengkap dengan segala kelengkapan,
lalu tiba-tiba unta itu hilang, bukankah kita sedih ?



Bagaimana pula jika unta itu tiba-tiba kembali
berjalan menuju pada kita lengkap dengan segala
perbekalannya, bukankah kita merasa bahagia ?



Rasulullah saw bersabda, “Ketahuilah Allah akan lebih
senang lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa kembali kepada-Nya.
Allah berfirman, "Kembalilah kamu kepada Robb mu,
dan berserah dirilah pada-Nya, sebelum datang azab
kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi"
(QS 39:54)



Seperti unta yang tersesat jalan, dan mungkin telah
tenggelam di dasar lautan samudera, mengapa kita tidak
berusaha berjalan kembali menuju Allah, dan menangis
di "kaki kebesaran-Nya", mengakui kesalahan kita, dan
memohon ampunan-Nya.



Wahai Robb yang kasih Sayang Mu lebih besar dari Murka Mu, Ampuni kami ya Allah…



Wallahu`alam




Jagalah Hati…



Wassalam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan