“Kebijaksanaan Ilahi adalah takdir dan suratan nasib yang membuat kita saling mencintai satu sama lain.”
(Jalaluddin Rumi)
Sudah menjadi takdir kita sebagai manusia senang tertarik antara satu sama lainnya. Dan ini merupakan kebijaksanaan-Nya. Kebijaksanaan ini, Dia kukuhkan dalam firman-Nya, “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertompok dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, haiwan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan dunia, dan di sisi Allah jua tempat kembali yang baik.” (QS 3:14)
Jika ketertarikan kita terhadap lawan jenis adalah nasib yang harus kita terima, lalu bagaimana jika ketertarikan itu bersemi di dahan yang salah?
Cinta yang tumbuh lalu disemaikan di dahan yang salah, maka ia hanya akan menjadi sumber penyakit kehidupan. Menghancurkan gelora jiwa muda, lalu hidup ditengah kesedihan dan kegelapan bumi. Semuanya nampak kelam di saat cinta ini kandas di tengah jalan, lebih-lebih lagi jika si wanita telah dinodai oleh si lelaki jalang berhidung belang.
Sekilas mungkin nampak indah dan nikmat, namun akhirnya menyakitkan kerana nikmat di dunia tidak abadi. Di selang-seli dengan dosa kerana cinta menuntut perhatian yang penuh serta sentuhan lembut yang menyenangkan. Tidak ada cinta yang tidak menginginkan perhatian kekasihnya, tidak ada cinta yang tidak mengharapkan sentuhan. Di sinilah Allah swt tidak menghendaki, ketika cinta telah disalahgunakan. Ketika cinta hanya untuk memuaskan raga dan mengabaikan jiwa yang mengharapkan ketenangan dari cinta tersebut.
Inilah cinta yang bersemi di dahan yang salah. Ketika si lelaki dan si wanita yang belum dihalalkan syariat mengekspresikan gelora cinta mereka.
Lalu bagaimana? Adakah jatuh cinta itu berdosa? Tidak… tidak ada yang berdosa selama dia masih mampu menjaga hatinya agar tidak menyemaikan cintanya di dahan yang salah, lalu dia tetap menjaga kelopak-kelopak Rabbani yang telah ditetapkan.
Saling mencintai adalah takdir hidup manusia. Siapa pun yang jatuh cinta segeralah melabuhkannya ke pelamin agar cinta kita bersemi indah di singgasana cinta, agar kehendak jiwa dan raga dipenuhi secara bersamaan. Dan bersamanya ada redha yang Maha Pencipta.
Jika cinta tidak mungkin ke pelamin, jika si dia belum tentu menjadi pendamping hidup kita, segeralah memutuskannya, jangan biarkan cinta seperti ini bersemi. Ini kerana, ia hanya akan melahirkan duka, dosa dan kesedihan yang berlarut-larutan.
Dan.. jika cinta itu tiba…
Jangan sampai cinta itu bersemi di dahan yang salah…
Wallahu`alam
Jagalah Hati…
Wassalam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan