Popular Posts

Selasa, 27 September 2011

MONOLOG...


Wahai langit, tanyakan pada-Nya mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kukuh saat berselimut cinta dan asa

Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini
Mengisi kekosongan di dalamnya menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya, menghimpun berjuta harap
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tidak terkira


Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa
Menghimpit bayangan, menyesakkan dada
Tidak berdaya melawan gejolak yang menerpa

Wahai ilalang
Pernakah kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini?
Mengapa kau hanya diam, katakan padaku
Sebuah kata yang dapat merendam gejolak jiwa ini
Sesuatu yang didambakan raga ini
Sebagai pengubat rasa sakit yang tidak terkawal
Desiran angin membawa bisikan
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya meneka

Bisikanmu mengatakan ada seseorang dibalik bukit sana
Menunggumu dengan setia
Menghargai apa erti cinta
Hati terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Ku kepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu

Di sudut hati yang beku, retak dan hancur bagai serpihan cermin
Berserakan...
Sebelum hilang diterpa angin
Sambil terduduk lemah
Ku cuba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rangkul
Ku gapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang ku dapat

Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tidak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah
Tertusuk duri yang tajam
Hanya mampu meratap
Merintih
Mencuba menggapai sebuah pegangan

Biarkan
Ku biarkan angin petangbertiup menerpa ku…
Seperti layaknya udara yang melewati paru-paru…
Kerana itulah dirimu…
Bagai burung terbang bebas melayang menuju langit biru…

Sungguh ku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama…
Menggenggam mu terlalu erat kerana aku takut kehilangan…
Tetapi seketika kau menenangkan ku dengan sebuah ucapan…
Yang kau ucapkan hanya “cukup doakan saja”…
Dan akhirnya ku tersedar pada kenyataan…
Bahawa kau bukan milik ku melainkan milik Ilahi…
Yang mampu ku lakukan hanya berdoa agar Allah selalu memberimu perlindungan…
Dan itu tidak lebih ataupun kurang…

Selalu tersenyumlah sayang…
Kerana Ilahi Maha Melihat…
Dia melihat bagaimana kita menjalankan kehidupan…
Semoga segala impian kita akan menjadi kenyataan…

Wallahu`alam
 Jagalah Hati…

Wassalam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan