Popular Posts

Rabu, 14 September 2011

KITA BELAJAR DARI SAAT ITU...



Saat kita menenangkan hati sahabat yang berada dalam kesedihan, sebenarnya kita pun sedang menerima kesedihannya. Pada saat itulah juga, kita mengganti kesedihannya dengan ketabahan kita.


Saat  seorang isteri mengandung, sebenarnya beliau menerima seorang manusia kecil yang sudah pasrah untuk diperlakukan apapun juga… mahu dicintai, dirawat ataupun di buang! Itulah caranya seorang bayi dalam kandungan ibunya mencintai ibu dan ayahnya, bukan dengan memberi tapi menerima apa pun perlakuan orang tuanya.


Saat si suami memberikan wang belanja kepada isteri, saat itu jugalah si suami sebenarnya menerima kerendahan hati isteri untuk diberi nafkah hidup.


Saat kita menjaga suami, isteri atau anak-anak yang sedang sakit, saat itulah juga kita belajar menerima keterbatasan kesihatan mereka, sehingga kita pun belajar berharap agar hidup tetap berlangsung.


Saat kita marah kepada anak-anak, saat itu juga kita menerima telinga anak-anak untuk mendengar kata-kata kita dengan penuh kesabaran, walaupun menyakitkan sekali.




Saat kita marah kepada pasangan hidup kita dan kerana itu dia diam, saat itu jugalah kita menerima kesediaannya menerima kata-kata kasar, mungkin pedas, dan menyakitkan, sampai pasangan kita tidak sanggup untuk membalasnya.


Saat kita berdendam kepada orang serumah, sampai kita tidak mahu bertegur sapa dengan mereka, saat-saat itulah kita sebenarnya menerima kegelisahan mereka kerana merasa tidak lagi dipercayai!


Saat kita memaafkan pasangan hidup dan anak-anak kita setelah konflik akibat pelbagai macam masalah, saat itu jugalah kita menerima kegembiraan mereka kerana masih dipercayai, walaupun telah berbuat kesalahan!


Saat kita percaya pada adik beradik kita,  bahkan menaruh harapan bahawa saudara itu dapat berkembang walaupun dia kurang mampu, saat itulah sebenarnya kita menerima ketidakmampuannya menjadi milik kita, dan kita memberikan harapan sehingga berkobar dalam hatinya!


Saat kita memberi harapan kepada saudara mara kita, saat itu jugalah kita melepaskan kacamata hitam yang telah lama dipakai dan kita menukar dengan "kacamata baru" dari saudara kita. Saat itu jugalah kita mengambil langkah awal untuk memaafkan mereka.


Perhatikanlah saat-saat itu dalam hidup kita dan hargailah saat-saat itu….


Wallahu`alam



Jagalah Hati…


Wassalam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan