Popular Posts

Isnin, 12 September 2011

KITA SEMUA TELAH DI UNDI…


Kita semua telah cukup mengerti tentang kematian, maka kita menunggu-nunggu kedatangannya siang dan malam.

Mungkin kita akan meninggal dunia sebagai seorang yang sangat dicintai oleh keluarganya, dihormati oleh saudara mara, dan disanjung oleh masyarakat, dipindahkan ke liang yang kering dan batu-batu yang bisu. Tidak ada seorang pun dari keluarga kita yang dapat memberikan bantal, kecuali hanya menempatkan kita di tengah kerumunan serangga. Manakala bantal kita pada saat itu berupa amal perbuatan ketika hidup dulu…

Atau mungkin kita meninggal dunia sebagai orang yang malang dan terasing. Di dunia, telah ditimpa banyak kesedihan, usaha yang dilakukan hanya lelah berpanjangan, badan telah keletihan, lantas kematian tiba-tiba menjemput sebelum kita berjaya meraih keinginan-keinginan yang pelbagai.

Atau mungkin ada antara kita masih seorang anak yang masih disusui, orang yang sakit, atau orang yang tergadai dan tergila-gila dengan kejahatan. Kita semua di undi dengan anak panah kematian.

Tidak adakah pelajaran yang dapat dipetik dari perkataan orang-orang yang menasihati kita…?

Sungguh, seringkali saya berkata, “Maha Suci Allah… Dia telah memberi tempoh kepada kita sehingga seakan-akan menjadikan kita lalai.” Kemudian saya kembali melihat  kemaafan dan kekuasaan-Nya, lantas berkata: “Tidak, tetapi Dia mengakhirkan kita sampai pada batas ajal kita, sampai pada hari di mana mata menjadi terbelalak dan hati menjadi kering…”

“Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” (QS Ibrahim : 43)

“Ya Robb, Engkau telah memberikan peringatan, maka hujah Mu telah tegak atas hamba-hamba Mu”

Kemudian saya membaca,  “Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim, “Ya Robb, berilah  tangguh kepada kami walaupun dalam waktu yang sedikit.”” (QS Ibrahim : 44)

Kemudian saya ingatkan lagi… “Wahai diri yang menzalimi diri sendiri…! Sesungguhnya kamu sedang berada dalam masa penangguhan yang kamu minta itu, maka manfaatkanlah sebelum akhir masa itu tiba dan bersegeralah sebelum berlalu. Batas akhir penangguhan adalah ketika kamu menemui ajal, saat sang maut datang. Ketika itu tidak berguna lagi penyesalan…”

Anak Adam ibarat papan yang dipasang sebagai sasaran dari panah kematian. Ingatlah Pemanah tidak pernah meleset meluncurkan anak panahnya. Dan bila kematian itu telah menginginkan seseorang, maka tidak akan menimpa yang lain.

Ketahuilah, sesungguhnya kebaikan yang paling besar adalah kebaikan di Akhirat yang abadi dan tidak berakhir, yang kekal dan tidak fana, yang terus berlanjutan dan tidak putus-putus.

Hamba-hamba yang dimuliakan tinggal di sisi Allah di tengah segala  yang menyenangkan diri dan menyejukkan pandangan. Mereka saling mengunjungi, bertemu, dan bernostalgia tentang hari-hari mereka hidup di dunia.

Tenteramlah kehidupan mereka. Mereka telah memperolehi apa yang mereka inginkan dan meraih apa yang mereka cari, kerana keinginan mereka adalah berjumpa dengan majikan yang Maha Pemurah dan Maha Pemberi Anugerah…

Wallahu`alam
 Jagalah Hati…

Wassalam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan