Popular Posts

Isnin, 19 September 2011

BONDA KU...


Bonda, 
malam ini dingin
Aku gelisah, gundah dan resah.
Ku angkat wajah melihat langit tinggi, menatap sepi rembulan
Menatap cahaya pudar nan jauh bersama lara.
Aku dapati gelap yang meradang, berharap fajar segera datang
Membawa harapan bersama jiwa


Bonda,
Aku merasa terbuang dari arus yang menggelombang
Aku merasa hilang dari kumpulan gemerlapan bintang
Aku merasa tersisih dari gugusan galaksi yang beredar dalam orbitnya
Adakah ini saatnya aku menjadi meteor…
Membakar sifat pengecut, menyelak rasa takut, membuang cemas
Dengan tenaga sekerat, dengan hati, dengan cinta syurga
Menuju laju mendapatkan segala harapan…?


Bonda,
Mungkin saatnya sudah tiba untuk bicara lantang dan mengambil keputusan
Kan ku ajak hatiku terbang melintasi khayalku
Menembus beku menuju semesta rindu
Agar jelas apa yang samar, agar semua berakhir benar




Bonda,
Ku serap matamu yang jernih, ku hirup tatapanmu yang sejuk
Kuat ku hujam dalam menelusuri teluk aroma
Memasuki lorong cahaya sampai ke batas akhirnya
Sebuah pusat semesta, sebuah telaga jiwa
Sungguh luasnya dengan gelora tidak bertepi
Dan oasis kasih tidak pernah mati


Bonda,
Kini aku mengerti
Mengapa kata-katamu lembut
Mengapa tatapanmu sejuk
Mengapa layananmu selalu penuh cinta, selalu penuh canda
Penuh tawa, penuh cahaya ceria


Bonda,
Kini aku faham
Mengapa selalu ada maaf, mengapa selalu mengalah
Bekerja tidak kenal lelah
Tidak bangga dengan sejuta pujian, tidak rasa rendah dengan hinaan


Bonda,
Aku cinta bonda
Aku sayang bonda
Aku benci perpisahan ini, tapi kau harus pergi jua ke perkampungan abadi
Maafkan segala salah dan khilaf anak mu ini…




Sebuah nostalgia sempena ulangtahun pulangnya ke rahmatullah bondaku,
Tuan Zahara Syed Hassan Al-Idrus yang ke-13.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan