Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati?. Maaf, jika hati yang dimaksud adalah salah satu anggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya.
Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar.
Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang lain, “Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu”, serta menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak terpengaruh.
Dia tersenyum kala menerima berita gembira. Dia juga mengerutkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan dan kesedihannya hanyalah reaksi alami, sedangkan hatinya tetap diam dan tidak tergoncang.
Dia menyatakan cinta dan benci kepada seseorang. Ketika melihat hatinya, hatinya tetap diam tanpa memberi penjelasan.
Dia berdiri menunaikan solat dan berusaha kusyuk, membaca al-Quran dan berusaha memusatkan perhatiannya. Ketika menunaikan solat, membaca bacaan solat dengan nada-nadanya, sehngga orang-orang pun berkata, “Dia seperti orang yang kusyuk”. Akan tetapi, ketika meraba hatinya, dia mendapatinya tuli dan tidak kusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.
Ini adalah gambaran yang sebenarnya terjadi pada hati lelaki tersebut. Saya tidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah anda dapat mengatakan bahawa hatinya sama seperti hati orang-orang pada umumnya?
Saya dianugerahi akal, tetapi hati saya hilang. Saya merasakan fikiran saya menyala-nyala, bekerja, hidup dan menunjukkan keberadaannya. Akan tetapi, ketika saya ingin merasakan hal itu pada hati saya, sama sekali tidak menemukannya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seorang lelaki yang tidak memiliki hati.
Dia adalah seorang pemuda yang menjadi rakan anda di alam ini. Apakah anda rela dirinya hidup tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan merasakan apa yang diucapkan oleh lisannya.
Ini adalah penyakit salah seorang hamba Allah yang menjadi rakan anda yang akan membuat anda sedih jika mengetahuinya...
Itulah kebenarannya tentang lelaki yang menulis nota ini...
wassalam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan