Popular Posts

Khamis, 3 Februari 2011

BELAJAR MENGENAL ALLAH...


Pencari Kebenaran : Bagaimana cara belajar mengenal Allah?


Pencinta Kebenaran: Kita mengenali tentang apa yang diciptakan oleh Allah terlebih dahulu. Dari mengenali ciptaan Nya itu, barulah kita mengenali siapa yang menciptakannya. Di situlah kita akan melihat kebesaran-kebesaran Allah swt yang ditunjukkan kepada kita semua.

Setelah kita sudah mengenalnya, lalu kita pertingkatkan lagi usaha tersebut dengan mulai bertanya pada diri... Sedarkah kita sebagai hamba, mengertikah kita sebagai hamba, tentang apa kewajiban kita sebagai seorang hamba? Bagaimana seharusnya perilaku serta akhlak seorang hamba yang telah mengenal kepada Robb nya? Setelah itu kita teruskan lagi pertanyaan pada diri. Hakikatnya, kita ini sebenarnya diundang oleh waktu. Maka kita harus menghormati waktu.

Selepas tingkat kesedaran sudah meningkat, maka kalau waktu solat sudah tiba, hati akan mula bertanya pada diri “Kenapa kita mesti menunda waktu? Kenapa kita tidak bergegas melakukannya?” Lalu lahirlah kesedaran bahawa seharusnya kita mesti telah bersiap-siap menunggu datangnya waktu tersebut dengan menghormati panggilan Allah swt untuk solat.

Bukankah setiap kali berkumandang azan, itu merupakan panggilan yang telah memperingatkan kita? Sehingga ketika terdengar suara azan, kita merasa tenang dan gembira, lantas terus bersiap siaga untuk hormat akan datangnya panggilan Allah tersebut.


Pencari Kebenaran: Tetapi dalam realiti, hal demikian terasa sukar untuk dilakukan?

Pencinta Kebenaran : Benar. Untuk meraih tingkat demi tingkat seperti itu, memang bukan hal yang mudah. Oleh itu, kita perlu sering datang ke majlis ilmu dengan para ulama, para solehin untuk mendengarkan ajaran serta fatwa-fatwa mereka.

Kita juga harus kerap mendengarkan petua dan pandangan-pandangan para auliyaus-solehin. Rasanya terlalu sulit untuk dapat meraihnya lebih jauh, jika kita jauh dari mereka semua. Sebab mereka bagaikan ruang yang memiliki cahaya, mempunyai pelitanya. Kita pula hanyalah seperti pembawa pelita tanpa cahaya dan perlu dinyalakan. Semakin kita dekat kepada orang-orang solehin, maka akan lebih jauh lagi kita dapat mengenal Allah swt serta Rasul Nya.


Pencari Kebenaran: Adakah jalan pintas untuk manusia merasa dirinya sentiasa bersama dengan Allah swt,  Zat yang selalu membimbingnya?


Pencinta Kebenaran: Saya sendiri masih bingung melihat bagaimana proses orang yang makan terus sepinggang  dengan sekali telan? Padahal seharusnya kita menelan sesuap demi sesuap. Bukankah yang pentingkan sepinggang dapat dihabiskan? Fikirkan, apa akan berlaku pada sistem pencernaan jika mulut kita tidak pernah mengunyah untuk membantu pencernaan? Apa hasilnya atau apa yang akan terjadi dalam proses pencernaan tersebut.

Memang menarik jika waktu makan yang lebih singkat dan lebih cepat. Lantas, apakah jalan yang paling cepat dan tepat untuk mencapai proses memakan dengan cara demikian? Adakah nasinya perlu dijadikan bubur atau lebih baik biar lebih lembut, supaya menelannya lebih mudah? Tapi kenyataannya, semua itu sudah ada tempatnya. Yang mempercepat dan sebagainya itu, sudah ada bahagian mereka masing-masing. Dari itu, tahapan untuk secepat itu tidak mungkin mudah. Contohnya sepertimana orang yang makan dengan terus menelan sepinggang nasi tadi.


Pencari Kebenaran: Lalu apa yang mesti dilakukan, agar dalam semua aktiviti harian, kita masih tetap dapat mengingat Allah?

Pencinta Kebenaran: Mana mungkin jika tidak dilatih hati dan diri secara keseluruhannya. Pada peringkat awalnya, hati itu harus diberikan latihan untuk sentiasa mengingati Nya. Ia memanglah tidak mudah. Adakalanya sering lupa. Tetapi setelah terbiasa, maka bahagian tubuh yang kita latih ini akan memberikan tindakbalas sendiri sesuai dengan tempatnya masing-masing.

Gerak tangan kita juga tidak berhenti kerana ia mengikuti gerak roh. Apatah lagi dengan hati kita yang terbiasa dengan latihan-latihan. Insya Allah, hati kita tidak akan pernah lupa untuk berzikir kepada Allah swt. Sebab ia sudah terjadi secara tindakbalas. Maka latihlah sentiasa hati kita. Sebab jika hati itu biasa memandang sesuatu yang baik, berfikir baik, berprasangka yang baik, selamanya hati kita akan timbul secara refleks dengan pandangan-pandangan yang baik sehingga akan selalu jernih.

Moga bermanfaat pada yang ingin mengambil pelajaran...

Akhir kata, Jagalah hati…

Wassalam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan