Popular Posts

Jumaat, 4 Februari 2011

JAWAPAN BUAT LELAKI TANPA HATI...



*jawapan balas bagi luahan LELAKI TANPA HATI*

Saudaraku.

Wa’alakumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Saya telah membaca luahanmu dan sangat terpengaruh oleh kejujuran bahasamu, keindahan keberanianmu, lembutnya kesedaranmu, dan hidupnya hatimu

Saudaraku, engkau bukan orang yang hatinya mati seperti yang engkau hina. Akan tetapi engkau adalah orang yang perasaanya tajam, jiwanya bersih, dan nuraninya lembut. Seandainya tidak bersifat demikian, tentulah engkau tidak menuduh dirimu dan tidak engkau ingkari perasaanmu. Akan tetapi besarnya semangat dan jauhnya tujuan, membuatkanmu menganggap kecil urusanmu yang besar dan engkau mengharapkan tambahan untuknya. Tidak ada masalah dalam hal itu dan memang itu harus terjadi.

Saya merasakan getaran dilema mu, saya berjalan sebagaimana engkau berjalan dan saya akan berusaha mengajukan beberapa nasihat. Jika nasihat-nasihat tersebut bermanfaat bagimu dan dengan melaksanakannya engkau lihat dapat menghapus dahaga serta mengubati sakitmu, maka alhamdulillah, atas taufik Nya. Namun jika tidak, maka saya senang untuk bertemu denganmu agar kita saling bekerjasama untuk menyelidik penyakit dan menentukan ubatnya.

Berteman dengan orang-orang khusyuk yang selalu merenung, bergaul dengan orang yang selalu berfikir dan menyendiri, dekat dengan orang-orang yang bertakwa dan soleh yang dari mereka terpancar hikmah dan dari wajah mereka terpancar cahaya, dan hati mereka bertambah dengan makrifat ( dan jumlah mereka adalah sedikit ) adalah ubat yang mujarab. Berusahalah berteman dengan orang-orang seperti mereka, selalu bersama mereka, kembali kepada mereka, dan engkau sambung rohmu dengan roh mereka, jiwamu dengan jiwa mereka serta engkau habiskan kebanyakan waktu kosongmu bersama mereka. Hati-hatilah dari orang yang ‘mengaku-ngaku’ . Carilah orang yang perilakunya membuatkan kamu bangkit, perbuatannya membawamu berbuat baik dan jika engkau melihatnya maka engkau mengingat Allah

Berteman dengan orang-orang seperti ini adalah salah satu ubat yang paling mujarab, kerana watak manusia sering mencuri, sehingga hatinya terpengaruh oleh hati dan jiwa pun mengambil dari jiwa. Oleh kerana itu, berusahalah untuk menemukan jiwa-jiwa yang soleh sebagai teman.

Saudaraku, berfikir, berzikir di waktu-waktu yang bersih, menyendiri, bermunajat, merenungi alam yang indah serta menakjubkan, menggali rahsia keindahan dan keagungan dari alam, meneliti dengan hati dan berzikir dengan lisan tentang pengaruh keagungan yang mengagumkan serta hikmah yang agung ini, termasuk hal yang memberi kehidupan kepada hati dan menyinari tingkap hati dengan keimanan dan keyakinan.

Allah swt berfirman
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”   (QS 3:190)

Saudaraku, selanjutnya berfikir tentang masyarakat, melihat berbagai penderitaan, kebahagiaan, kesulitan dan kemakmuran, serta menjenguk orang yang sakit, menghibur orang-orang yang tertimpa bencana dan mengenali sebab-sebab kesengsaraan yang berupa kekafiran, kezaliman, pelanggaran tatasusila, sikap mementingkan diri sendiri, sombong, terpedaya oleh hal-hal yang remeh, semua ini merupakan sentuhan bagi dawai-dawai hati yang menyatukan cerai berainya dan menghidupkannya dari kematian. Maka berusahalah agar keberadaanmu menjadi penghibur bagi orang-orang yang sengsara dan tertimpa bencana. Tidak ada hal yang pengaruhnya lebih kuat terhadap perasaan dari berbuat baik kepada orang-orang yang sangat-sangat memerlukan, membantu orang-orang yang teraniaya atau berkongsi rasa dengan orang yang susah dan sedih.

Saudaraku, hati ada di tangan Allah. Dia mengubahnya sesuai dengan kehendak Nya. Oleh itu, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, agar Dia memberikan kehidupan kepada hatimu, membuka dadamu dengan iman dan melimpahkan keyakinan kepadamu sebaga anugerah serta nikmat dari Nya. Berdoalah di wakti-waktu mustajab dan waktu-waktu sahur. Kerana doa di waktu sahur adalah anak panah yang meluncur yang tidak berhenti hingga sampai ke ‘Arsy. Saya tidak meragukan keikhlasanmu dalam mencapai tujuan dan kejujuran dalam pengakuanmu.

Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa “ (QS 5:27)

Wassalam dari saudara seakidahmu...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan