Popular Posts

Ahad, 13 Mac 2011

SAAT DAN MINIT...


Masa hidup rata-rata manusia adalah sekitar 60 hingga 80 tahun. Ia kelihatan sangat panjang bagi orang yang tidak memahami erti Akhirat. Padahal di Akhirat nanti,  hidup adalah abadi, sama asa di syurga atau di neraka, maksudnya tidak terhad sekadar 500 atau seribu tahun atau sejuta tahun, tapi lebih dari itu. Bahkan sebelum Allah swt menentukan jalan pulang kita, sama ada masuk syurga atau neraka, kita pun masih harus mengikuti ‘masa menunggu’ di alam kubur selama ratusan hingga ribuan tahun; bergantung kepada iman, amal dan ibadah kita di dunia ini. Kemudian masih ada ribuan tahun lagi ‘masa menunggu’ di Padang Mahsyar, ratusan hingga ribuan tahun lagi ‘masa menunggu’ di proses pengadilan Akhirat dan seterusnya, sehingga 60 hingga 80 tahun di dunia sesungguhnya adalah waktu yang sangat singkat.

Rasulullah saw menggambarkan masa kehidupan di dunia ibarat orang yang sedang singgah sejenak dalam suatu perjalanan yang sangat jauh.
“Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia merugi (terhalang dari mendapat kebaikan dan pahala) di dalamnya, iaitu kesihatan dan waktu lapang.” ( Bukhari)

Hadis yang mulia di atas memberikan beberapa faedah kepada kita:
1.     Selayaknya bagi kita memanfaatkan waktu sihat dan waktu lapang untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah swt dan mengerjakan kebaikan-kebaikan sebelum hilangnya dua nikmat itu. Kerana, waktu lapang akan diikuti dengan kesibukan, dan masa sihat akan disusul dengan sakit.

2.     Islam sangat memperhatikan dan menjaga waktu kerana waktu adalah kehidupan, sebagaimana Islam memperhatikan kesihatan badan di mana akan membantu sempurnanya agama seseorang.

3.     Dunia adalah ladang akhirat. Maka seorang hamba seharusnya membekalkan dirinya dengan takwa dan menggunakan kenikmatan yang diberikan Allah swt untuk taat kepada-Nya.

4.     Mensyukuri nikmat Allah swt adalah dengan menggunakan nikmat tersebut untuk taat kepada-Nya. “Dan ingatlah ketika Robb mu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat itu kepada kalian. Dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS surat Ibrahim:7).

Kenyataan yang ada hari ini, banyak waktu kita berlalu sia-sia tanpa kita manfaatkan dan kita pun tidak dapat memberikan manfaat kepada salah seorang dari hamba-hamba Allah. Kita tidak merasakan penyesalan akan hal ini kecuali bila ajal telah datang. Ketika itu seorang insan pun berangan-angan agar ia diberi kesempatan kembali ke dunia walau sedetik untuk beramal kebaikan, akan tetapi hal itu tidak akan diperolehinya.

Terkadang nikmat ini luput sebelum datangnya kematian pada seseorang, dengan sakit yang menimpanya hingga ia lemah untuk menunaikan apa yang Allah swt wajibkan terhadapnya. Ia merasakan dadanya sempit dan ia merasa letih. Malah adakalanya, datang kesibukan pada dirinya dengan mencari nafkah untuk dirinya sendiri dan keluarganya sehingga ia terluput menunaikan banyak dari amal ketaatan.

Allah swt berfirman, “Hingga ketika datang kematian menjemput salah seorang dari mereka, ia pun berkata: ‘Wahai Robbku, kembalikanlah aku ke dunia agar aku boleh mengerjakan amal soleh yang dulunya aku tinggalkan’. “ (QS Al-Mukminun: 99-100)

“Sebelum datang kematian menjemput salah seorang dari kalian, hingga ia berkata: ‘Wahai Robbku, seandainya Engkau menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang soleh.’ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktunya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS Al-Munafiqun: 10-11)

Oleh itu, seharusnyalah bagi insan yang berakal untuk memanfaatkan waktu sihat dan waktu lapangnya dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah, sesuai dengan kemampuannya. Jika ia dapat membaca Al Quran, maka hendaklah ia memperbanyak membacanya. Bila ia tidak pandai membaca Al Quran, maka ia memperbanyak zikir kepada Allah. Bila ia tidak dapat melakukan hal itu, maka ia melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Atau mencurahkan apa yang ia mampu berupa bantuan dan amal kebaikan kepada saudara-saudaranya. Semua ini adalah kebaikan yang banyak namun luput dari kita dengan sia-sia.

Sedemikian pentingnya mengisi waktu dengan baik sehingga Al-Quran memiliki satu surah khusus mengenai waktu (surat Al Ashr). “ Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”. Rasulullah saw menggambarkan betapa pentingnya mengisi waktu dengan kebaikan dengan menganjurkan kita bersedekah walau dengan sebiji kurma sekalipun, atau menanam pohon walaupun esok kiamat tiba.
Wallahu`alam.
Jagalah Hati...
Wassalam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan