Popular Posts

Jumaat, 25 Mac 2011

KEHANCURAN SUNNAH...


Maha Suci Allah yang Maha Menguasai setiap sudut Angkasa Raya, semesta yang Tunggal adalah milik Nya.

Maha Suci Allah yang Maha Tunggal menghamparkan Alam Raya dengan kemegahan dan kesempurnaan,

Maha Suci Allah yang Maha Abadi dalam Kesempurnaan dan Keindahan Nya,

Segala puji bagi Allah yang menyemarakkan Alam Semesta dengan cahaya Keagungan Nya,

Segala puji bagi Allah yang menampilkan keajaiban ciptaan Nya di segenap langit dan bumi,

Allah.. Nama yang Maha Abadi dan Tunggal dalam Kekuasaan,

Allah.. Nama yang Maha Abadi dan Tunggal dalam Menentukan.


Gema kewibawaan Nya menundukkan seluruh alam semesta, ketika kekuatan Nya ditampilkan, maka runtuhlah benteng kekuatan hamba Nya, direnggut Nya kekuasaan Raja penguasa dengan kematian.., mereka terenggut dari singgasana mulia untuk berlutut ketakutan dipertanggungjawabkan setiap nafasnya.



Telah Aku ciptakan engkau dari ketiadaan. Aku tumbuhkan sel dirimu pada tubuh ayahmu, lalu Aku benamkan sel diri di dalam rahim ibumu. Aku mengasuhmu siang dan malam di rahim ibumu dalam kesendirian, hingga terangkailah 40 hari sebagai air mani, 40 hari kemudian sebagai gumpalan darah, 40 hari kemudian menjadi gumpalan daging, 40 hari kemudian Aku pecah-pecah bentuk tubuhmu dengan panca indera, lalu Aku hembuskan padamu roh..


Lalu Aku buat kau lahir ke muka bumi Ku, hidup, makan dan minum dari rezeki yang Aku ciptakan. Engkau bertebaran di atas bumi Ku, Aku siapkan untukmu nafkahmu, ayah ibu yang menyayangimu, teman-teman yang menemanimu, pohon-pohon yang menaungimu. Aku buat kau melihat dan mendengar. Aku ciptakan dua kaki agar kau dapat berjalan. Aku jadikan jutaan sel tubuhmu taat pada keinginanmu…


Akan datang waktu Aku akan memanggilmu, Ku perintah engkau untuk menghadap Ku dengan perintah yang tidak mampu kau tolak. Kau harus berpisah dengan penglihatanmu, pendengaranmu, hartamu, kerabatmu, kehidupanmu, kerana itu semua memang bukan milikmu, itu semua adalah Milik Ku, dan dirimu pun sepenuhnya adalah Milik Ku..


“Apakah manusia tidak memandang bahawa sungguh Kami menciptakannya dari air mani, maka kemudian ia hidup dan menentang serta membangkang pada Kami? (QS Yaasin: 77).


“Sungguh mereka melihatnya jauh (hari kiamat) dan Kami melihatnya (hari kiamat) sangat dekat, hari di mana langit luluh mencair, dan jadilah gunung-gunung bagai debu berserakan, maka saat itu para ibu yang mengasuh bayinya tidak lagi mempedulikan bayi yang diasuhnya, ketika diperlihatkan atas mereka, hari saat para pendosa bermaksud menukar azab dengan anak-anaknya, atau menukar azab itu dengan suami atau isterinya, atau dengan kelompok teman-temannya yang dahulu bersamanya, atau menukar azab dengan seluruh penduduk di bumi asal ia selamat sendiri, sungguh itu sia-sia, namun itulah Api yang bergejolak, (Api yang demikian dahsyatnya) Mencerai beraikan tulang rusuk satu sama lain, Bergemuruh memanggil mereka yang berbuat jahat dan berpaling dari kebenaran”



Saudara-saudaraku yang ku muliakan, sesungguhnya musuh-musuh Islam terus menyalakan api kegelapan yang menghanguskan sunnah Muhammad saw. Alangkah menyedihkan ketika diri kita juga terlibat dalam penghancuran sunnah Junjungan saw. Kita jadikan bibir ini terlibat menghancurkan sunnah Nabi kita, kita jadikan akal logik kita untuk meruntuhkan sunnah Rasulullah saw.


Saudara-saudaraku yang ku muliakan, sungguh Poligami adalah salah satu dari ajaran Nabi kita, Muhammad saw, dan telah berjaya di atas umat ini berabad-abad lamanya. Namun hari ini muncullah musuh-musuh Islam yang mengobarkan api itu, maka kita pun turut muncul juga untuk mendukung mereka menghancurkan ajaran Baginda saw, Tidak ada ikhtilaf oleh seluruh ulama, Muhaddisin, para Imam, atau sahabat, yang punyai satu pendapat pun melarang poligami. Ia hanya muncul di zaman kita ini yang mengingkari ajaran Rasulullah saw. Poligami diperbolehkan tanpa syarat apa pun selain syarat akad nikah biasa…


Demi Allah yang memegang nyawaku ini…, kita diperintahkan menyembah Allah dan bukan menyembah logik akal, apakah kita harus menjadikan hukum Nya itu dibawah logik kita? Kita tidak perlu menjadikan hikmah yang tersimpan dalam poligami atau sunnah lainnya sebagai syarat untuk membenarkannya, lalu bila hikmahnya belum kita temui, maka kita kufur dan menolaknya. Kita menyembah Nya dan sungguh Zat Nya tidak dapat dihuraikan oleh logik, kerana yang paling ghaib adalah Dia swt. Maka bila kita menolak hukum hanya kerana tidak masuk akal, maka kita sudah menentang Nya, menyembah akal kita dan tidak beriman kepada Nya dan tidak pula mengakui Muhammad saw sebagai utusan Nya, kerana ada hal yang kita akui merupakan kesalahan dari ajaran Baginda saw.


Poligami ini menjadi momok yang mengerikan bagi kaum isteri, mengapa? Bukankah Allah yang Maha menentukan segala-galanya. Selama ini semua orang tahu bahawa poligami adalah boleh dalam Islam, namun barangkali tidak sampai 1 dari 1000 suami yang melakukan poligami walaupun itu diperbolehkan, lalu apa yang dirisaukan oleh kaum wanita?


Seakan-akan mereka sudah tidak punya Robb untuk dijadikan sandaran perlindungan, Betul, banyak kaum isteri yang belum mampu bersabar dalam hal ini, namun belum mampu bukanlah mengingkari. Sama halnya dengan orang yang tidak ada wang untuk umrah dan haji yang sunnah (sudah melakukan yang wajibnya), maka apakah kita mengatakan haji sunnah itu batil dan dilarang? Apa hak kita mengatakan batil pada sunnah Nabi saw? Jauh bezanya antara yang tidak mampu dengan yang mengingkari…


Memang benar bahawa poligami banyak diselewengkan oleh para suami, hingga dijadikan alat syahwat, merebut kekayaan, menyombongkan diri, mengkhianati pada isteri, dan contoh lainnya. Dan banyak pula diselewengkan oleh isteri muda untuk merebut harta atau lainnya. Namun itu semua adalah sikap orang yang zalim dan penyelewengan tersebut terjadi dalam segala hal dan bukan hanya dalam poligami. Contohnya dalam pernikahan monogami pun demikian, banyak terdapat penyelewengan dalam pernikahan yang di ikat demi duniawi atau demi tipu muslihat, atau demi syahwat dan lainnya. Demikian juga pada solat, mungkin saja diselewengkan dengan niat untuk mencari perhatian misalnya, atau agar dianggap soleh, atau lainnya. Demikianlah juga dengan puasa, haji, zakat dan lainnya. Penyelewengan mestilah ada, dan penyelewengan oknum tidak dapat menafikan (menghapuskan) suatu ajaran syariah. Kesalahan adalah pada oknum dan bukan pada hukum,


Tidak mustahil sebentar lagi akan muncul pula pendapat mengingkari hal-hal yang fardhu. Tidak mustahil pula aka nada pendapat kelak yang mengingkari puasa, kenapa harus menahan lapar? atau mengingkari haji, kenapa harus tawaf dan sa`i? Kenapa harus melempar batu di Mina dengan 7 batu selama 3 hari berturut-turut..? Kenapa harus berpanas terik, bersesak-sesak atau mati terpijak hanya sekadar untuk melempar batu-batu kerikil? Bukankah ini merosak kulit? Mungkin juga nanti menular wabak batuk, H1N1 atau penyakit-penyakit yang dibawa dari seluruh dunia..? Akhirnya kita akan terjebak pada puncak kekufuran, iaitu.. “kenapa aku menyembah sesuatu yang tak terlihat.., tak terdengar, tak terasa, kenapa harus menyembunyikan diri Nya, kenapa tak tunjukkan..?”


Maka jadilah logik akal kita sebagai tuhan kita. Runtuhlah seluruh kemuliaan iman dan tauhid dari sanubari kita.  Sirnalah seluruh amal ibadah kita, dalam jurang kemurtadan yang menuju kehinaan yang abadi.. diawali dari hembusan penolakan pada Poligami, yang kita turut berperanan untuk menghancurkan sunnah Nabi saw. Ketika di Padang Mahsyar kelak, ketika terdengar seruan.., Fulan bin fulan maju ke hadapan Allah..!, maka satu wajah tertunduk maju.. maka Allah swt berkata, “Engkau.., Engkau.., Engkaukah yang terlibat menghancurkan sunnah Nabi Ku? Engkau? Engkau.. engkaukah yang turut mencari 1000 dalil agar sunnah Nabi Ku diubah..?


Saudara seakidahku, adakah kita calonkan diri sendiri sebagai pengkhianat Nabi saw? Naudzubillah dari hal ini..,


Saudara-saudaraku, bangkitlah.., saudari-saudariku bangunlah.. bela sunnah Nabimu. Mereka sedang menghanguskan bendera sunnah Nabimu saw. Mereka menginjak panji sunnah Baginda saw.



Siapa mereka…? mereka saudara-saudaramu, kerabatmu, tetanggamu, teman-temanmu.. Saudaraku bangkitlah.. jangan berpangku tangan atas penghinaan pada sunnah Baginda saw, tunjukkan baktimu pada nabi kita saw. Katakanlah, “AKU MENCINTAI SUNNAH NABIKU MUHAMMAD SAW, WALAUPUN SELURUH BARAT DAN TIMUR MENGANGGAPNYA BURUK. DIMATAKU TETAP SUNNAH NABIKU JAUH LEBIH AGUNG DI ATAS JUTAAN LOGIK KUFFAR..! AKU BERIDOLAKAN NABIKU MUHAMMAD SAW, DAN BAGIKU SEMUA SUNNAH NYA INDAH, DAN TAK ADA YANG LEBIH INDAH DIMATAKU SELAIN SUNNAH NABIKU SAW..!"


Dan ketika namamu dipanggil bertemu dengan nabimu Muhammad saw, pandanglah wajah mulia Baginda saw dengan gembira, katakanlah, “WAHAI KEKASIHKU, WAHAI NABIKU, WAHAI KEBANGGAANKU, AKU DIKELOMPOK PEMBELA SUNNAHMU SAAT BANYAK ORANG MENGINKARINYA..!?


Sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang berpaling dari sunnahku maka ia bukan dari golonganku?”
Baginda saw melanjutkan lagi, “ Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku, dan yang mencintaiku akan bersamaku di syurga”


Tambah Baginda saw, “Barangsiapa yang berpegang pada sunnahku di masa rosaknya umatku, maka baginya pahala 100 orang yang mati syahid”


Dalam kegelapan di lubang kubur yang panas dan sempit terdengarlah rintihan menahan perit, “ Ya Allah, kasihanilah aku.. yang telah lancang menolak kemuliaan-kemuliaan yang diajarkan Nabi Mu saw.. Ya Allah, adakah kesalahan lebih besar ku perbuat daripada menentang sunnah Nabi Mu.. Ya Allah…aku telah berani mengangkat akalku di atas hukum Mu dan menganggap buruk apa-apa yang Kau muliakan… Ya Allah, hanya Engkaulah yang memiliki diriku sepenuhnya, maafkan hamba, kasihani hamba..”


“Mereka beriman kepada Rasul dengan apa-apa yang diturunkan kepadanya dari Robb nya dan juga orang-orang mukmin, kesemuanya beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, dan Rasul-Rasul Nya, (mereka berkata), kami tidak membeza-bezakan (mendustakan) diantara Rasul-Rasul Nya, dan mereka berkata : Kami dengar maka kami taat, maka pengampunan Mu wahai Robb Kami dan hanya kepada Mu lah kami kembali, tiadalah Allah memaksa seseorang kecuali menurut kemampuannya, maka baginya pahala semua yang ia kerjakan dan baginya dosa yang dikerjakannya, Wahai Robb Kami, jangan Kau siksa kami bila kami lupa atau kami salah, Wahai Robb kami, jangan Kau bebankan kami beban berat sebagaimana beban yang telah Kau bebankan pada mereka yang sebelum kami. Wahai Robb kami, janganlah Kau bebani kami apa-apa yang kami tak mampu menanggungnya, maafkanlah kami, ampunilah kami, kasihanilah kami, Engkaulah Tuan kami, maka tolonglah kami atas orang-orang kafir” (QS 2: 285-286).

Wallahu`alam.



Jagalah Hati…

Wassalam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan