Popular Posts

Jumaat, 11 Mei 2012

WARKAH BONDA DARI LANGIT...




“Aku tahu tidak mudah bagimu, tetapi aku yakin segalanya akan menjadi baik. Percayalah, anakku. Esok kau akan temui hari yang jauh lebih baik dari hari ini…” 


Anakku… , 
Ilahi tidak pernah tidur.. 

Tidak mungkin Allah akan membiarkan hamba-Nya menderita kerana Allah itu Maha Penyayang, Maha Pemurah dan Maha Pemberi Pertolongan… 


Anakku…,
Ada ketikanya hujan diciptakan agar kita mampu untuk bersabar… 
Bersabar untuk sejenak diam. Air hujan itu mungkin turun untuk membersihkan kotoran di jalan yang akan kau lalui nanti, menumbuhkan bunga-bunga yang akan tumbuh di hatimu dan menyegarkan embun yang menitis di jiwamu. 

Jangan kau mengeluh ketika ujian dan cubaan menghujani hidupmu, Nak…Di sebalik gemuruh, pastikan selalu kau selitkan lantunan doa yang menghantarkan kedamaian. Petir terkadang kita perlukan agar kita sedar bahawa kita ini hanya manusia biasa yang selalu perlukan pengingatan. 

Jadi, bersabarlah kau selalu dalam hujan, anakku… 


Anakku…,
Terkadang pelangi diciptakan agar kita mampu untuk bersyukur… 

Bersyukur meskipun pelangi kita tidak seindah pelangi milik orang lain. Bukan seberapa indah pelangi yang mampu kita buat, tetapi yang terpenting bagaimana pelangi yang kita buat itu mampu membuat kita selalu mengucapkan, “Ya Allah… terima kasih atas kehidupan yang Engkau berikan padaku hingga detik ini.” 

Kerana mungkin di luar sana, ada orang yang tidak mampu merangkai sebuah warna pun untuk membentuk pelangi. 

Jadi, bersyukurlah kau dengan apa pun warna pelangi yang kau miliki, anakku… 


Anakku…,
Terkadang mentari dan kemarau diciptakan agar kita mampu untuk ikhlas… 

Ikhlas meskipun panas dan kering seolah-olah menyesakkan nafasmu. Tidak mudah berbicara ikhlas, wahai anakku. Ia seperti kita sedang berjalan merangkai kehidupan yang diterpa panas yang menyengat. Rasanya tidak mudah untuk dapat bersahabat dan tetap tersenyum dalam peluh yang bercucuran. Tetapi kau harus mampu dan berusaha untuk tidak selalu mengeluh. Dengan Ikhlas, kau akan mampu merasakan semilir angin yang berhembus dalam terik panas yang sedang kau rasakan kerana keluhan hanya akan menjadikan tubuhmu tidak mampu merasakan nikmat semilir angin yang berhembus. 

Dalam kemarau kau akan menemui mata air palsu dimana-mana. Itulah hakikat kehidupan… sebuah fatamorgana. Oasis yang sebenarnya ada di dalam hatimu. Hati yang ikhlas, yang selalu berserah diri pada Allah yang Maha Kuasa. 

Jadi, ikhlaslah kau dengan segala peluh yang bercucuran, agar kau mampu merasakan oasis kesejukan yang sesungguhnya, wahai anakku…  

Anakku…,
Hidup juga perlukan sebuah ruang, sebuah muhasabah dan sebuah doa… 

Sebuah ruang untuk kita agar lebih dekat dengan Zat yang menciptakan kita. 

Ibu akan selalu menemanimu dalam ruang itu… kau tidak pernah sendirian, kami selalu disini, merangkaikan doa untukmu… Selalu… 

Dalam senja, kau akan menemui ruang itu… 

sebuah ruang yang disediakan agar kau beristirehat sejenak dalam doa dan muhasabah 

agar esok kau mampu optimis meneruskan harimu yang indah 

hari yang selalu lebih baik dari yang lalu…

Percaya wahai anakku…  

Kau tidak pernah sendirian, lihat malaikat-malaikat yang Allah kirimkan untukmu… 

Lihat sekelilingmu, mereka tersenyum padamu… menguatkanmu dan selalu menghulurkan semangat… 

Ingatlah wahai anakku… kehidupan bukan hanya tentang kita, tetapi kehidupan ini juga tentang mereka… 

Anakku…,
Kami menunggumu disini… 

Jadilah mentari yang mampu menyinari kami disini, dan dengan mentari itu kau mampu menjadikan kita berkumpul lagi kelak… 

di sebuah tempat terindah yang Allah siapkan untuk kita, insya Allah…  


Salam sayang selalu… 

Bonda mu…



Wallahu`alam

Jagalah Hati…



Wassalam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan