Halangan akan membuat kita semakin pandai, tabah dan mahir ketika kita semakin menikmati masalah -masalah yang rumit. Jika kadar ujian itu dapat kita atasi, kita akan bahagia. Kita akan tertarik untuk mencuba pelbagai jalan penyelesaian baru...
Betapa indahnya Allah menciptakan kehidupan ini dengan segala kesulitan dan halangannya. Dia tidak pernah memanjakan kita dengan sekadar menikmati segala kemudahan kehidupan ini sahaja. Allah memberikan kebebasan kepada kita, sama ada kita akan menjadi orang yang berbahagia ataukah menjadi orang yang sengsara .Untuk dua tujuan itulah, Dia menguji kita dan memberi banyak halangan agar kita kuat dan tabah.
Jangan pernah menghindari halangan... melompatlah ke dalamnya dan takluklah ia. Nikmatilah permainannya. Jika halangan yang kita hadapi terlalu besar atau terlalu banyak, jangan menyerah. Kegagalan tidak boleh membuat kita lelah dan berputus asa. Sebaliknya , atur kembali strategi kita. Temukanlah lebih banyak lagi keteguhan, pengetahuan dan bantuan.
Jangan menciptakan kejayaan dan kemudian kita tidur nyenyak di dalamnya. Kita memiliki sumber daya, kemahiran dan kemampuan untuk mencipta kemajuan. Ingatlah bahawa Allah menyembunyikan nikmat-Nya yang luar biasa di sebalik setiap kesulitan dan halangan. Sementara syaitan mengalihkan perhatian kita dari kenikmatan itu dengan menimbulkan rasa khuatir, was-was, takut gagal, patah semangat dan tergesa-gesa dalam diri kita.
Belajarlah dari air bagaimana ia menerima lemparan batu. Ketika batu itu menyentuh permukaannya, ia membentuk lubang kecil di permukaan air sesuai ukuran batunya. Akan tetapi, beberapa saat kemudian permukaan air akan kembali seperti keadaannya semula. Batu tidak meninggalkan bekas sedikit pun tehadap permukaan air. Malahan masuknya batu ke dalam air akan menambah tinggi permukaannya.
Lihatlah layang-layang, jika ia tidak menentang angin, ia tidak akan mampu terbang di udara. Ia akan tetap melayang di udara selama masih menentang angin. Jika angin menerpanya lebih kuat, ia bergerak menggoyang ke kiri dan ke kanan kemudian naik ke atas. Sesekali ia akan berputar ke bawah membentuk lingkaran kemudian kembali naik ke atas.
Halangan dan kesulitan yang dihadapi seseorang adalah latihan yang akan memberinya kekuatan dan pengalaman. Seseorang yang tidak pernah menghadapi halangan, maka dia tidak akan pernah mengalami kemajuan.
Allah swt menjanjikan kebahagiaan bagi hamba-Nya yang beriman di dunia dan akhirat. Akan tetapi, Allah memberi syarat untuk meraihnya iaitu Mujahadah (Usaha). Allah tidak memberikan kebahagiaan secara "percuma". Dia hanya memberikannya kepada orang yang "lulus ujian".
“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan dibiarkan (begitu sahaja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (At-Taubah:16)
Mereka yang meraih kebahagiaan dan kejayaan di dunia dalam "ketaatan" kepada Allah, Allah akan menyediakan nikmat yang lebih membahagiakan di akhirat nanti.
Mereka yang hidup sengsara dalam "ketidaktaatan" kepada Allah, mereka akan memperolehi siksa yang jauh lebih menyengsarakan dari kesengsaraan yang telah mereka derita di dunia.
Akhirat adalah masa depan. Setiap orang pasti menginginkan masa depan yang lebih baik dan lebih membahagiakan dari masa sekarang. Hanya orang-orang yang melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya (bermujahadah) sahaja yang dapat memperolehi kemajuan di masa depan, baik dunia mahupun akhirat.
Adapun orang-orang yang merasakan kebahagiaan di dunia tetapi di akhirat mereka hidup sengsara dan tersiksa, merekalah orang yang mengalami kemunduran dan kerugian. Kebahagiaan yang mereka raih di dunia hanya fatamorgana kerana tidak membawa kebahagiaan bagi mereka di akhirat.
Kebahagiaan dunia yang sebenarnya adalah bila kebahagiaan itu memberikan manfaat yang lebih baik di akhirat.
Modal yang diperlukan untuk memulai suatu kemajuan adalah kemahuan, keberanian dan pengetahuan. Sedangkan kekuatan untuk mempertahankannya adalah kejujuran, komitmen, inovasi dan kesabaran.
Halangan dan kesulitan bukan untuk ditakuti atau dihindari, tetapi harus dihadapi. Halangan terkadang merupakan suatu yang mampu di nikmati sehingga ada sebahagian orang yang berfikiran matang menciptakan halangan untuk dirinya sendiri. Halangan itu membuat mereka menjadi diri yang kreatif dan inovatif kerana halangan merupakan suatu cara stimulasi yang memancing kreativiti berfikir dan kemampuan menemukan penyelesaian.
Betapa indahnya Allah menciptakan kehidupan ini dengan segala kesulitan dan halangannya. Dia tidak pernah memanjakan kita dengan sekadar menikmati segala kemudahan kehidupan ini sahaja. Allah memberikan kebebasan kepada kita, sama ada kita akan menjadi orang yang berbahagia ataukah menjadi orang yang sengsara .Untuk dua tujuan itulah, Dia menguji kita dan memberi banyak halangan agar kita kuat dan tabah.
Jangan pernah menghindari halangan... melompatlah ke dalamnya dan takluklah ia. Nikmatilah permainannya. Jika halangan yang kita hadapi terlalu besar atau terlalu banyak, jangan menyerah. Kegagalan tidak boleh membuat kita lelah dan berputus asa. Sebaliknya , atur kembali strategi kita. Temukanlah lebih banyak lagi keteguhan, pengetahuan dan bantuan.
Jangan menciptakan kejayaan dan kemudian kita tidur nyenyak di dalamnya. Kita memiliki sumber daya, kemahiran dan kemampuan untuk mencipta kemajuan. Ingatlah bahawa Allah menyembunyikan nikmat-Nya yang luar biasa di sebalik setiap kesulitan dan halangan. Sementara syaitan mengalihkan perhatian kita dari kenikmatan itu dengan menimbulkan rasa khuatir, was-was, takut gagal, patah semangat dan tergesa-gesa dalam diri kita.
Belajarlah dari air bagaimana ia menerima lemparan batu. Ketika batu itu menyentuh permukaannya, ia membentuk lubang kecil di permukaan air sesuai ukuran batunya. Akan tetapi, beberapa saat kemudian permukaan air akan kembali seperti keadaannya semula. Batu tidak meninggalkan bekas sedikit pun tehadap permukaan air. Malahan masuknya batu ke dalam air akan menambah tinggi permukaannya.
Lihatlah layang-layang, jika ia tidak menentang angin, ia tidak akan mampu terbang di udara. Ia akan tetap melayang di udara selama masih menentang angin. Jika angin menerpanya lebih kuat, ia bergerak menggoyang ke kiri dan ke kanan kemudian naik ke atas. Sesekali ia akan berputar ke bawah membentuk lingkaran kemudian kembali naik ke atas.
Halangan dan kesulitan yang dihadapi seseorang adalah latihan yang akan memberinya kekuatan dan pengalaman. Seseorang yang tidak pernah menghadapi halangan, maka dia tidak akan pernah mengalami kemajuan.
Allah swt menjanjikan kebahagiaan bagi hamba-Nya yang beriman di dunia dan akhirat. Akan tetapi, Allah memberi syarat untuk meraihnya iaitu Mujahadah (Usaha). Allah tidak memberikan kebahagiaan secara "percuma". Dia hanya memberikannya kepada orang yang "lulus ujian".
“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan dibiarkan (begitu sahaja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (At-Taubah:16)
Mereka yang meraih kebahagiaan dan kejayaan di dunia dalam "ketaatan" kepada Allah, Allah akan menyediakan nikmat yang lebih membahagiakan di akhirat nanti.
Mereka yang hidup sengsara dalam "ketidaktaatan" kepada Allah, mereka akan memperolehi siksa yang jauh lebih menyengsarakan dari kesengsaraan yang telah mereka derita di dunia.
Akhirat adalah masa depan. Setiap orang pasti menginginkan masa depan yang lebih baik dan lebih membahagiakan dari masa sekarang. Hanya orang-orang yang melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya (bermujahadah) sahaja yang dapat memperolehi kemajuan di masa depan, baik dunia mahupun akhirat.
Adapun orang-orang yang merasakan kebahagiaan di dunia tetapi di akhirat mereka hidup sengsara dan tersiksa, merekalah orang yang mengalami kemunduran dan kerugian. Kebahagiaan yang mereka raih di dunia hanya fatamorgana kerana tidak membawa kebahagiaan bagi mereka di akhirat.
Kebahagiaan dunia yang sebenarnya adalah bila kebahagiaan itu memberikan manfaat yang lebih baik di akhirat.
Modal yang diperlukan untuk memulai suatu kemajuan adalah kemahuan, keberanian dan pengetahuan. Sedangkan kekuatan untuk mempertahankannya adalah kejujuran, komitmen, inovasi dan kesabaran.
Halangan dan kesulitan bukan untuk ditakuti atau dihindari, tetapi harus dihadapi. Halangan terkadang merupakan suatu yang mampu di nikmati sehingga ada sebahagian orang yang berfikiran matang menciptakan halangan untuk dirinya sendiri. Halangan itu membuat mereka menjadi diri yang kreatif dan inovatif kerana halangan merupakan suatu cara stimulasi yang memancing kreativiti berfikir dan kemampuan menemukan penyelesaian.
Wallahu`alam
Jagalah Hati...
Wassalam