Sudah lama,
aku menyulam khayalan pada tirai hujan
menata wajahmu disana seperti puzzle,
sekeping demi sekeping,
dengan pelekat kenangan di setiap sisinya
lalu saat semuanya menjelma sempurna
ku bingkai lukisan parasmu itu
dalam setiap leleh rindu
yang ku pelihara di sudut hati dengan rasa sugul
dari musim ke musim
“Cinta selalu memendam rahsia dan misterinya sendiri,
pada langit, pada hujan,” katamu.
Dan seketika, linangan air matamu menjelma
bagai deras aliran sungai yang menghanyutkanku
jauh ke hulu
dimana setiap harapan kita karam di sana
Sudah lama,
aku terpaku pada derai gerimis
memastikan setiap serpih mimpiku
untuk bersama menyeberang gerbang syurga di telapak kakimu
dapat menjadi nyata
tapi selalu, semuanya segera berlalu
dan sirna bersama desir angin di beranda
“Percayalah, aku ada dinadimu seperti kamu ada didarah ku,”bisikmu perlahan
ketika bayangmu, semakin pudar dibalik renyai hujan...
Wallahu`alam
Jagalah Hati...
Wassalam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan