Popular Posts

Selasa, 22 November 2011

JIKA AKU JATUH CINTA...


Ya Allah...
Izinkanlah jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Sandingkanlah aku dengan seorang
Yang menutupi kekuranganku dan bukan kekosonganku
Agar hatiku tidak pernah hampa dalam mengingat Mu

Ya Allah...
Izinkanlah aku jatuh cinta
Pilihkanlah untukku
Seorang yang selalu terjaga hatinya pada Mu
Yang dapat menyejukkan disaat gundah gulana
Dan mengingatkanku disaat mulai salah tujuan
Sehingga membuatku semakin memuji Mu

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Pertemukan aku dengan seorang
Yang hatinya selalu terpaut pada Mu
Agar semakin bertambah cintaku pada Mu

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Maka jadikanlah kekagumamku akan kecantikannya
Membuatku semakin mengagumi akan ke-Esaan Mu

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Izinkan aku di cintai seorang
Yang dapat menerima segala kekuranganku
Agar kami mampu menerima setiap cubaan dari Mu

Ya Allah...
Aku memohon pada-Mu
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Maka jadikanlah cinta itu sebagai penguat cintaku pada Mu
Dan jangan dengan cinta itu, membuatku lupa akan diri Mu

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Peliharalah cintaku padanya
Agar tidak melebihi cintaku pada Mu

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Genangi hati sanubariku dengan Asma Mu
Agar rasa cintaku pada Mu tetap utuh…

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Maka pertemukanlah kami dalam naungan cinta Mu
Berikan kami kesempatan
Untuk terus meningkatkan cinta pada Mu

Ya Allah...
Jika tiba saatnya aku jatuh cinta
Jangan pernah engkau memalingkan wajah Mu
Anugerahkanlah aku dengan rahmat Mu
Dan peliharalah rasa cinta ini
Kepada yang telah Engkau takdirkan
Cinta suci yang menyejukkan hati
Dan tidak akan hilang seiring waktu…
Amin…


Wallahu`alam




Jagalah Hati...



Wassalam

DI MANAKAH NILAI AL- QURAN DALAM HIDUP KITA...





Waktu engkau masih kanak-kanak.............
kau laksana kawan sejatiku
Dengan wuduk, Aku kau sentuh dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku,kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara merdu atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra



Sekarang engkau telah dewasa..............
Nampaknya kau sudah tidak berminat lagi padaku...
Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai penghias almari antikmu...



Kadangkala Aku dijadikan mas kahwin agar engkau dianggap bertakwa
Atau Aku kau buat tangkal beserta jampi untuk menakutkan iblis dan syaitan
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian.
Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Di waktu petang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....



Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...



Waktu berangkat untuk kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surah Ku(Bismillah).
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati muzik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu
Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stesen radio kesukaanmu
Mengasyikkan.



Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar muzik kegemaran mu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku



Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran televisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau sanggup duduk
Hanya sekadar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktu pun cepat berlalu.........
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama



Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafaz yang tidak semerdu dulu
Engkau pun kini merangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu



Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai Kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya
Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah swt yang ada padaku menolong mu
Itu janji Robb mu, Allah swt



Sekarang engkau begitu mudah membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya.....
kubur yang setia menunggu mu...........
Engkau pasti kembali... kembali kepada Robb mu



Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam Akhirat.
Dan Akulah "Al-Quran",kitab sucimu
Yang sentiasa setia menemani dan melindungimu.



Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.
Kerana ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Ilahi yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau sentiasa mengingati Robb mu.
Sentuhilah Aku kembali...



Baca dan pelajari lagi Aku....
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat
Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....



Wallahu`alam




Jagalah Hati...



Wassalam.

Sabtu, 19 November 2011

SUARA HATIKU...



Sesungguhnya hanya Allah teman yang menghiburkan, lalu hati kecilku berkata…




Wahai Diri...
Bersabarlah dengan sabar yang indah
Tabahlah menghadapi segalanya, ia ujian buatmu
Tersenyumlah dengan senyuman yang menggembirakan
Dari hatimu dengan rahmat-Nya
Agar menuju ke hatinya dengan inayah-Nya



Tegarlah dirimu membina tarbiyah dan ditarbiyah
Tegaplah menunjang semangat dan inspirasi
Teruslah memburu iman, menjejaki takwa
Tetapkanlah langkahmu itu di pusatnya
Perjuangan ini masih jauh perjalanannya
Memang getir tapi ini bukan lapisan paling akhir
Andainya tersungkur, bangkitlah!



Moga bertemu penawar hakiki yang mengocak jiwamu
Yang dikurniakan-Nya kepada orang menjejaki redha-Nya semata-mata
Moga hadir-Nya di celahan kekalutan kalbu,
Teguhkanlah keyakinanmu kepada-Nya...




Wallahu`alam




Jagalah Hati...



Wassalam.

BISIKAN ISTIGHFAR...




Apabila hati berbicara mengikut rentaknya yang tersendiri…



Ku tahu pasti
Cinta MU dalam dan murni
namun mengapa sukar untuk ku
mendapatkan cinta dari MU...



Hidupku ini
terasa hambar dan sepi
tanpa belaian kasih sayang MU
cintailah hamba Mu ini Ya Allah...



Allah leraikanlah
Segala beban di dunia ini...



Yang ku harap hanya
Cinta ikhlas MU
Meresap ke dalam kalbuku...



Allah dengarkanlah
Bisikan suara hatiku
Hapuskan noda dan dosa di kalbu
Agar aku dapat
menggapai cinta MU



Wallahu`alam




Jagalah Hati...



Wassalam

Jumaat, 18 November 2011

MINTALAH PADA YANG BERHAK...



"Saya tak nampak Allah."

"Saya tak dengar suara Allah."

"Bagaimana saya boleh berbicara dengan-Nya, sedangkan saya tidak nampak Dia, tidak mendengar suara-Nya?"

"Bagaimana saya boleh berhubung dengan Allah?"

"Apakah benar Dia sentiasa ada untuk saya?"



Mungkin kata-kata itu, atau persoalan sedemikian pernah terlintas dalam sanubari kita tatkala resah gelisah bertandang di jiwa. Mungkin keyakinan yang ditanam tidak cukup utuh, mudah goyah bilamana angin dugaan datang menguji.


Mungkin juga, diri kita yang tidak tahu menghargai dan mensyukuri segala anugerah dan pemberian-Nya, lalu kita sengaja membina benteng, membutakan mata, memekakkan telinga, menafikan segala kebesaran dan keagungan Tuhan yang Esa. Biarpun segalanya terbentang luas di depan mata. Ibarat hamba yang tidak mengenang budi. Menafikan Sang Pencipta. Benar-benar lupa diri.


Bukankah terlalu banyak nikmat Allah buat kita? Bukankah Dia yang mengirimkan kita Nabi dan Rasul, agar membawa berita baik, membawa cahaya menyuluh kegelapan, menjadi teladan dan contoh terbaik buat kita semua? Dan Dia juga yang menganugerahkan kita Al-Quran, sebagai pedoman dan petunjuk kepada seluruh manusia hingga ke akhir zaman.


Dan bukankah itu sudah memadai buat kita? Lebih daripada cukup untuk membuktikan kebesaran dan kasih sayang-Nya? Lebih daripada cukup untuk kita mengakui keesaan dan keagungan-Nya?


Wahai diri. Insaflah. Bukankah Allah sentiasa dekat dengan kita. Menyayangi kita lebih dari segala-galanya. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian dan Dia sentiasa ada untuk kita.. Hanya tinggal kita, harus merendah diri, menadah tangan, memohon dan berdoalah kepada Allah.


"Dan Robb kamu berfirman: “Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina"" (Surah Ghafir : 60)


Dan firman Allah lagi dalam Surah Al-Baqarah;

"Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik serta betul" (Surah Baqarah: 186)


Layakkah kita untuk sombong dan bersifat angkuh? Enggan menadah tangan dan berdoa? Malu untuk memohon dari-Nya. Segan untuk mengadu dan merintih kepada-Nya? Tergamakkah kita?


Renung-renungkan... Mari muhasabah diri.. Jangan mudah berputus asa, sentiasa bersangka baik kepada Allah, berdoalah.. Sentiasalah mengingati Allah, tidak kira waktu dan tempat. Perbanyakkan zikir dan doa..

Wallahu`alam


Jagalah Hati...

Wassalam

MUHASABAH...




Siapakah yang mengaku umat Muhammad saw?


Siapakah yang berharap berada di bawah panji Muhammad saw kelak di Padang Mahsyar?


Siapakah yang mengaku cinta kepada Muhammad saw?


Sudahkah kita lahirkan Muhammad saw dalam diri kita...?


Sudahkah kita lahirkan sabarnya Muhammad saw, sopan santunnya Muhammad saw, ketakwaan Muhammad saw, kasih sayangnya Muhammad saw...?


Jika belum, janganlah kita mengakui sebagai umat Muhammad saw.


Muhammad saw bukanlah untuk sekadar diagung-agungkan.


Muhammad saw bukan sekadar untuk disebut-sebut nama Baginda saw, tapi meneladani sifat-sifat Muhammad saw yang lebih diperlukan


Kemudian kita cuba lahirkan dalam keseharian kita, kepada anak, isteri, ibubapa, mertua, jiran tetangga, orang sakit, dan yang tertimpa musibah


Apa yang Muhammad saw sampaikan kita patuhi dan kita berusaha sedaya mungkin untuk dikerjakan


Cinta itu bukanlah sekadar di bibir, tetapi perlu pada perilaku kita sehari-harian


Keimanan bukan sekadar kata-kata, tapi berbuah dalam perbuatan


Ketakwaan bukan sekadar dirasa, tapi mewarnai akhlak diri


Sudahkan kita kenal Muhammad saw yang akan kita lahirkan sifatnya melalui diri kita...?


Jika belum, bersegeralah…bersamanya nanti, kenalilah siapa Robb Muhammad saw


Setelah itu bersiaplah untuk menuju kedamaian...



"Maafkan kebodohan kami hingga kami sering salah sangka pada Mu, Ya Allah..."






Wallahu`alam






Jagalah Hati...






Wassalam

REDHA...



Redha... Jika kita katakan kita redha dengan apa yang terjadi, tiada siapa yang tahu walau kita berbohong. Tiada siapa juga tahu kalau kita benar-benar ikhlas. Tiada siapa tahu sejauhmana kita redha. Tiada siapa yang tahu...melainkan Allah.



Wahai jiwa saudara semuslimku,


Redha itu antara kita dan Allah. Hanya kita yang tahu adakah benar kita redha, dan hanya Allah yang mengira nilai redha kita itu.



Bila kita redha, bermakna kita terima dengan tenang apa yang Allah berikan. Jika manis, kita tenang dan tidak terlampau gembira. Bila pahit pula, kita tenang juga sebab kita tahu Allah berikan ia pada kita untuk membuat kita jadi lebih hebat.



Bila kita redha dengan semua yang Allah berikan, terutamanya dugaan-dugaan yang Dia berikan ke atas kita, maka kita akan dapatlah juga keredhaan dari Allah. Yang mana MASYAALLAH... lebih berharga dari seluruh dunia dan isinya, bahkan redha Allah itu lebih berharga dari Syurga-Nya sendiri. Jika Allah redha kepada kita, bayangkanlah, kita buat baik Dia sayang. Kita TER buat silap pun Dia sayang.




Wahai jiwa muthmainah.


Didiklah diri kita untuk redha. Sebut di mulut banyak kali pun, tetapi hati kita hanya Allah sahaja yang tahu. Maka didiklah. Redhalah...



Setelah kita letakkan usaha, redhalah dengan apa sahaja bentuk pulangan yang kita perolehi. Dan ingatlah, bukan usaha kita yang menentukan natijah hari esok. Malah sikit pun usaha penat lelah kita itu tidak member kesan pada natijah esok lusa. Segalanya telah dilukis sejak awal lagi, tidak akan berubah. Kita letakkan usaha bukan untuk dapatkan hasil yang kita inginkan, tetapi kita letak usaha sebab di situ peluang kita untuk meraih pahala...jika benar kita buat kerana Allah.



Bila kita diduga dengan pelbagai perkara yang meresahkan, adakala mematahkan hati, redhalah. Dan bergembiralah, kerana hanya orang yang dalam dadanya ada iman akan di timpakan dugaan. Jika kita dibiar bahagia tanpa duka, mana ada ruang untuk kita tingkatkan iman?



Sebab itu orang-orang mukmin, dunia ini penjara, penuh dugaan. Sebab dia beriman. Maka dia banyak diuji. Sepahit penjara.



Sedangkan orang yang dibiar leka, dunia ini terasa indah baginya..sayanglah, sebab nanti dia akan mati. Dunia akan hancur runtuh ranap, habuk pun tidak tinggal.




Wahai jiwa yang rapuh,

Redhalah kau.

Sabarlah kau.

Tenanglah kau.

Allah di pihakmu, kemenangan Dia janji jadi milikmu.. Andai kau,

Pegang kuat janji Allah.

Doa bersunggguh pada Allah.

Usaha kuat di jalan Allah.




Wallahu`alam




Jagalah Hati...



Wassalam.